Udin, seorang yang tinggal di Kendal, pernah bertanya kepada seorang Kyai.
Dia bertanya:
"Ilmu-ilmu Kasekten, kekebalan, tenaga dalam dan sebagainya itu memang ada atau dibenarkan menurut ajaran Islam ?
Kalau memang iya, Saya akan segera mempelajari karena pada saat ini rasanya masih cukup dibutuhkan untuk sarana dakwah di daerah kami."
Lalu Kyai itu menjawab :
"Ilmu -termasuk yang anda bilang ilmu kasekten- itu ibarat senjata. Tergantung di tangan siapa ia berada.
Kita bisa menyaksikan sendiri bagaimana ilmu pengetahuan modern bisa mengangkat peradaban manusia dan sekaligus menghancurkannya. Bahkan ilmu yang disebut-sebut orang sebagai ilmu agama pun, di tangan orang yang tak bermoral, bisa sangat berbahaya. Karena itu, perbedaan ulama tentang dibenarkan atau tidaknya sesuatu ilmu, bila kita teliti, ternyata lebih didasarkan pada pertimbangan manfaat-madharatnya (bahayanya).
Imam Ghazali menyebutkan di dalam kitab Ihya' Ulumuddin bahwa ilmu yang sama sekali tercela adalah ilmu yang tidak ada manfaatnya baik ditinjau dari kepentingan agama maupun dunia.
Waba'du, kalau anda sekedar ingin sakti dalam arti terlindung dari bahaya ancaman, anda bisa minta perlindungan kepada Allah, bukan ?
Kalau Anda ingin mendapatkan semacam tambahan untuk lebih meyakinkan permintaan-perlindungan Anda, Anda bisa baca surah Al-Fatihah Dan ayat kursi . ( Hadis tentang kehebatan surah dan ayat ini banyak.Lihat misalnya " jami' al-Ushuul fil Ahaaditsirrasul"VII/465-478).
Wallahu A'lam.
Si Udin termenung seakan menemukan jalan keluar sembari berfikir, memang dengan mempunyai ilmu kanuragan terkadang justru menjadikan orang menjadi sombong (satu sikap yang sangat dibenci Allah).